KM19A
-Muhammad Rayann Rasyid (0802519109)
-Andio Ramadhani (0802519195)
-Muhammad Dwi Juliansyah (0802519142)
- Rasya Azzahra (0802519101)





Dampak Tidak Menggunakan Social Media
1.     Pendahuluan
Pertama-tama puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karna atas izinnya kami dapat membuat makalah yang tlah kami research selama seminggu ini. Tidak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah hingga zaman islamiyyah seperti sekarang ini, Insya Allah diberkahi.
a.       Latar Belakang Masalah

Saat ini social media sudah sangat melekat kedalam hidup kita, karna banyak hal yang mengedukasi maupun menghibur kita, setiap individu terutama di kota-kota besar, sudah tidak asing lagi dengan social media.

b.      Rumusan Masalah
1.      Apa dampak tidak menggunakan Social Media?
2.      Bagaimana jika masyarakat di kota-kota besar tidak menggunakan social media?
3.      Apa peranan social media?

c.       Tujuan Masalah
1.      Mengetahui dampak-dampak tidak menggunakan social media
2.      Mengetahui peranan social media
3.      Mendeskripsikan social media dalam kehidupan masyarakat ibu  kota

2.     Pembahasan

A.    Apa itu Social Media?
Kami telah melakukan penelitian terhadap rumusan masalah ini. Social media adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk social media yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dengan demikian fungsi dari social media adalah para penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya. Social media mengunakan teknologi berbasis website atau aplikasi yang dapat mengubah suatu komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif.
B.     Apa Dampak Tidak Menggunakan Social Media
Setelah kami melakukan penelitian yang menjadikan diri kami sendiri sebagai relawannya, kami dapat mengetahui dengan jelas dampak dari tidak menggunakan social media, bagi kami social media sudah menjadi bagian dari hidup kami, karna kami memiliki jaringan yang lebih luas dari sekedar duduk dan minum kopi di warung depan kampus. Setelah kami melakukan penelitian dengan cara tidak menggunakan social media selama seminggu, kami mulai menemukan dampak-dampak yang positif dan negative terhadap keseharian kami.
a.       Lebih susah untuk berekspresi
Di social media kami lebih mudah untuk berekspresi, karna kita bias dengan mudah melampiaskan emosi ketika sedang sedih, marah, atau bahkan bahagia. Karna banyak fitur dari social media yang bisa kami manfaatkan dalam kehidupan emosional kami.
b.      Lebih focus
Bagi kami social media memiliki sifat yang sangat adiktif, selain mudah kita bisa menggunakan social media dimana saja, contoh di kelas, di kamar, di kantin dan lain sebagainya. Karna memiliki sifat yang sangat adiktif, kami jadi sangat ingin menggunakannya kapan saja dan dimana saja, oleh karna itu setelah kami tidak menggunakan social media  selama seminggu kami merasa lebih focus dalam melakukan sesuatu. Karna tidak terganggu oleh social media.

C.    Bagaimana Jika Masyarakat Di Kota-Kota Besar Tidak Menggunakan Social Media?
Kota-kota besar sudah bisa dikatakan sebagai smart city dimana kota-kota tersebut sudah sangat menggunakan dunia maya yang sangat efisien. Zaman sekarang berita-berita dan informasi lebih mudah tersebar di social media, dalam pemerintahan kota-kota besar sangat diperlukan perluasan informasi agar masyarakat tau dan paham betul bagaimana kota ini akan diurus oleh pemerintah. Oleh karna itu jika kota-kota besar tidak menggunakan social media, menurut kami perkembangan dari kota tersebut akan sedikit melambat karna, jika semuanya dilakukan secara manual akan ada banyak perkerjaan-perkerjaan yang sangat tidak efisien yang seharusnya sudah bisa digantikan oleh social media.      

D.    Apa Peranan Social Media?
Kehadiran social media sudah sangat membantu evolusi manusia, karna kita jadi semakin canggih dan semakin cepat untuk berpikir bahkan melakukan sesuatu. Hal ini dimanfaatkan oleh pengguna untuk mengetahui informasi dan berita yang ada di luar sana untuk mengetahui serta memperluas wawasan individu tersebut. Tidak terlepas dari itu ada peranan yang positif maupun negative yang terdapat di social media, berikut adalah poin-poin yang sudah kami kumpul dan diskusikan
a.        Mengekspresikan diri
Social media merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mengekspresikan diri. Salah satu social media yang sangat efektif untuk mengekspresikan diri adalah YouTube. Di sana, setiap pengguna dapat mengunggah video-video menarik yang berkaitan erat dengan bakat yang dimiliki ataupun kegiatan-kegiatan yang menginspirasi.
b.      Mempengaruhi orang lain
Hal ini dikarenakan orang cenderung bersikap resisten terhadap informasi yang disampaikan oleh orang lain. Jika informasi tersebut tidak sesuai dengan sikap, perilaku, dan keyakinan dirinya, maka ia akan berusaha mencari informasi lain yang sesuai dengan sikap, perilaku, dan keyakinan yang dimilikinya atau mengubah sikap, perilaku, dan keyakinan yang dimilikinya agar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang lain
c.       Membangun dan Menjaga Hubungan
 Melalui media baru seperti social media, pengguna dapat tetap berhubungan dan menjaga hubungan dengan pengguna lainnya. Biasanya, mereka akan membentuk semacam kelompok pertemanan yang mengarahkan mereka pada saling bertukar informasi

3.     Penutupan
Berikut adalah karya ilmiah yang kami teliti sendiri dengan kami sebagai relawannya, agar mendapatkan hasil yang valid, dan dapat dipelajari oleh segala kalangan. Semoga dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam membaca makalah ini, dan tidak digunakan untuk hal yang tidak baik.
a.       Kesimpulan
Social media sangat berpengaruh dalam evolusi manusia pada abad ini, kalau ada yang tidak menggunakan social media itu pasti memang sudah tertanam pada dirinya. Dengan adanya social media jadi mempermudah penyebaran informasi dan juga menjadi pelampiasan emosional setiap individu
b.      Saran
Jika ada saran atau salah-salah kata bias menghubungi kami langsung untuk saling memperbaiki diri kami masing-masing. Semoga Allah memberkahi kita semua, Aminn



Nama : Muhammad Dwi Juliansyah
Kelas : KM 19 A
Nim : 0802519101

Bab 8
Sound Recording

   History

Thomas Edison recited “ Mary Had A Little Lamb’ into a primitive recording machine consisting of a tinfoil-wraped cylinder, needle ,microphone, and crank it interesting to speculate what might what happened if Edison had sung the nursery rhyme rather than recited it. Perhaps innovators would have been more aware of the musical potential of this new medium, and the history of the recording might have been different. As it was, Edison and others thought his phonograph, the name he gave his 1877 inevention, might best be suited to recording, the spoken word. He eventually tried to sell it to the business community as an aid to dictation. At the time, the idea of using the phonograph to bring musical entertainmwt into the home was too wild to imagine. Edison phonograph faced new competition when Chinchester Bell and Charles Tainter patented a device called the graphophone, in which Edison’s foil was replaced by a wax cylinder. In 1887, more competition emerged when Emile Berliner patented a system that used a disk instead of a cylinder. He called his new invention a gramophone.

The Impact of Radio on The Recording Industry

Radio gained popularity in the 1920s, and the recording industry felt the effects by the end of 1924, the combined sales of players and the records had dropped 50 percent from those of previous year in the mids of this economic trouble, the recording companies quietly introduced electronic recording, using technology borrowed from their bitter rival, radio continued to be thought of as the medium for  “live” music, and records were dismissed as the medium of “canned” music.

The Great Depression

The Great Despression of the 1930s dealt a severe economics blow to sound recording. Thomas Edison’s record manufacturing company went out of business in 1930. Record sales dropped from $46 million in 1930 to $ 5,5 million in1933, and several smaller labels folded. The entire industry was reeling.

World War II and After

The record industry did not do well during the war. First the U.S government  declared shellac – a key ingredients of disk vital to the national defense, and supllies avalible  for records dropped drastically. Second the American Federation Of Musicians, fearful of losing jobs because of canned music went on strike .




THE Coming Of Rock And  Roll

Rock is rooted in black rhythms and blue, commercial white popular music, country and western, and jazz. On July 1955, Bill Haley and Komet moved to the number one spot on the charts with "Rock Around the Clock. ". And in the following years many musicians were the same genre to appeal to the music connoisseurs of the time, because Rock and Roll music was very popular and became a trend in that era. Less than a year, another performer who would enjoy a far more substantial career came on the scene. With Elvis, the rock and roll first blooms.  Combining the country-and-western style with the rhythm and energy of the music of the black-and-black rhythm, the footage of Elvis sold millions

The Goes Commercial

By 1959, through a combination of various strange events all rock pioneers have emerged.  Elvis had enrolled in the army. In 1959, the recording industry was shaken by the Payola scandal that, after years of gaining publicity and poor criticism that blamed rock and roll for most community ailments, threatened the gains of rocks due to rock and roll Having too much money earning potential to be abandoned, the recording company decided to clean up the rock image. When the 1960 's year opened, a new look in rock was characterized by middle-class whites, deans, and more or less healthy performers.

The Bristish Invasion

The Beatles in early 1964, they mastered the United States.  In music, The Beatles are everything that Americans think is not rock and roll.  They are innovative, especially in vocal harmonies, and introduce harmonics as musical instruments, eventually, they transform the form of American popular music and culture business. There is another style of British rock, however, much more cheerful, as represented by The Rolling Stones and The Animals

Transistion

The late 1960 was a period of cultural transition.  Freedom, experimentation, and innovation are driven across almost all walks of life, as well as popular music. Triggered by The release of The Beatles on The album Sgt. Pepper, a farewell from The rock genre began to occur. Some trends of this period are famous.  In 1968, Blood, Sweat and Tears successfully combined jazz, rock and even classical music The Band introduced a country rock The Who recording rock opera. Towards the end of the 60 's and early 70 's, rock music became part of a rival culture. Many cases, in which he tried hard to break the relationship with the company.  Musically, many of the songs in this era are characterized by heavy metal sounds, amplifiers, and electronic appliances starting to dominate the stage.

INDUSTRY TRENDS 1970-1990s
The recording industry enjoys a booming period during the mid-1970, resulting in large sizes of popularity.  A decline in the early 1980 's back during the second half of the decade thanks to the album Thrille Michael Jackson and some of the popular movie soundtracks of the 1990-an saw CD replacing the cassette tapes as the media of the liked Playtack. The record company is about this because the profit margins on the CD are greater than on tape as the results of the record of industrial revenues show some fluctuations but generally increased during 90s.

The Contempoary Sound Recording Industry

As the new century began, the sound recording industry faced many problems.  The biggest is the economic threat posed by file-sharing services.  The recording industry continues to use the legal way to foil these services, but their popularity continues to grow.  The industry also responded by establishing its own digital music service with mixed success and by exploring technical devices that would make it harder to copy music files.  However, by the end of 2003, no solution had a big impact. As result, recording companies experienced serve cost-cutting measures and widespread layoffs.

SOUND RECORDING IN THE DIGITAL ERA

As we've seen, as long as most of its history, the sound recordings use analog techniques. The sound waves were first etched into groove of vinyl disc or became particles rearranged on the magnetic tape. The development of the personal computer and internet, made it easy for cunsumers to download digital information to their home computer.
 The recording industy was blindsided by this development. At first recording executives dismissed music downloading from the internet as somethingthat only few geeks would be interested in. They came success of Napster and its progeny.The recording industry would be forever changed.

Defining Features Of  Sound Recording

Sound recordings are a cultural force.  Its products help characterize separate groups and define movements and trends in American society. Music recordings have been the center of many cultural and social controversies. Sound recordings helped deliver the Jazz age during the Roaring Twenties era.  This new style of music is considered damaging the nation's corals. The same criticism was heard during the 1930 's when Rock and roll music became a meeting point for the new youth culture.  During the 1960 's years, the reconditioned music joining counterculture and large record companies (benefiting from the status quo) resulted in a huge advantage of album sales that challenged the status quo.  In the 1990 's, rap music recordings introduced hip-hop cultures throughout America.  All in all.  The sound recording industry has played a greater role in shaping modern cultures. Voice recordings are also an international company.

Organization  Of The Recording Industry

The recording industry consists of a variety of creative talents and business people who originate, produce and distribute recordings to consumers.  Rock music accounts for more than 60 percent of total record industry sales;  Countries and rhythms and blues each accounted for 10 percent;  The Gospel, jazz, and classical stories for the remainder.  Although this chapter concentrates on rock music, remember that other styles of music are also part of the industry.  For our purposes, we will divide the business into four main segments:
(1) Talent is a singer, musician, songwriter, arranger, and lyricist.
(2) Production is a record-producing company
(3) distribution is where a record is distributed
(4) Retail is a genuine or retail product


Ownership  In The Recording  Indsutry

The recording industry is one of the most concentrated of all the media industries. Large corporations dominate the business, accounting for more than 85 percent of the market.  In addition, these companies are multinational companies, with interest in many different industries. In 2003, the ownership structure was reconfigured when General Electric, the parent company of NBC announced plans to acquire Vivendi-Universal Entertainment properties and a group of private investors bought Time Warner’s mudic division.
PRODUCING RECORDS
There are seven departments in a typical recording company
(1) Artists and showings, this department is a talent seeker for the industry. Personnel from this department listened to demo tapes sent by the candidates and out on the road to hear the succession of the band's fourth tier (called the Ganage Band in trade) in hopes of finding another Norah Jones
(2) Sales and distribution: As the name suggests, this department sells company products and then ensures tapes and CDS can store where consumers can buy them.
(3) Advertising and sales, this division is responsible for planning the media advertising campaign and display point of purchase at the sales outlets.  Efforts of this department are coordinated with the efforts of the Promotion Department
(4) promotion in the recording industry, promotion means making new releases played on radio stations and cable channels of music videos.
(5) The business, this department includes lawyers, accountants, financial analysts of market researchers, and secretarial and clerical staff, functioning in the recording industry in the same way as their functions in other businesses or industries.
(6) Publicity, this department seeks to get press coverage for new players and new releases and also has the task to get new actions and albums reviewed by the publication.
ECONOMICS
We will approach the economic topic at two levels.  First, we will examine the overall economic structure of the industry.  Next, we will investigate the financial ups and downs of the typical music group that seeks to make it in the recording business.
ECONOMIC TRENDS
The recording industry enjoyed 2 decades with stable economic growth until finally emerging new trends that make the recording industry change their way. From selling CDS to Hard drives to storing songs already in record.


Rock  Performers : The  Bottom Line

Many musicians earn royalty or their income from the work they have created and published in concert and digital form such as CDS and Hard drives.










Feedback
Billboard Charts

Feedback in the sound recording industry is characterized by stars, triangles, and bullets.  This is a common symbol used in the Billboard magazine popular note chart.  The stars mean the recording is moving. Triangle goes to two million sellers. Bullets are songs that reach millions of copies. In general, the Billboand chart is based on two components (1) exposure and (2) sales.  To measure sales, Billboard relies on Nielsen SoundScan, a data reporting system that tracks sales in the United States and Canada. This organization monitors airplay on more than 1200 radio station in America, Canada, Puerto Rico that play variety of formats.

The Recording Industry
Of all the mass media, the recording industry has the fewest employees. The recording industry passed through the heyday and has also gone through the times of its isolation. And now the recording industry remains in the digital age and starts to expand into all digital platforms so that we can enjoy the sound elements at any time.





Rasya Azzahra
KM19A
0802519142


The dynamics of mass communication : media in the digital age
Bab 8 Perekaman Suara
Sejarah
Thomas Edison membacakan "Mary Had a Little Lamb" menjadi mesin rekaman primitif yang terdiri dari silinder, jarum, mikrofon, dan engkol yang dibungkus kertas timah. Mungkin para inovator akan lebih menyadari potensi musik dari media baru ini, dan sejarah industri rekaman mungkin berbeda.  Karena itu, Edison dan yang lainnya berpikir fonografnya, nama yang ia berikan pada penemuan 1877, mungkin paling cocok untuk merekam kata yang diucapkan.  Dia akhirnya mencoba menjualnya ke komunitas bisnis sebagai bantuan untuk dikte.  Pada saat itu, gagasan untuk menggunakan fonograf untuk membawa hiburan musik ke rumah terlalu liar untuk membayangkan fonograf Edison menghadapi persaingan baru ketika Chinches ter Bell dan Charles Tainter mematenkan sebuah perangkat yang disebut graphophone, di mana kertas Edison digantikan oleh lilin.  Berliner mematenkan sistem yang menggunakan disk, bukannya silinder.  Dia menyebut penemuan barunya gramofon.  Pada 1890, tiga mesin yang merekam dan memutar suara ada di pasaran.  Pada sekitar waktu ini, bisnis besar memasuki gambar sebagai Jesse Lippincott, yang telah membuat kekayaan dalam bisnis gelas-gelas, membeli hak bisnis untuk fonograf dan graphophone, sehingga mengakhiri pertarungan paten pahit antara masing-masing penemu.  Lippincott bermimpi mengendalikan pasar yang mendikte kantor, tetapi stenograf memberontak terhadap perangkat baru, dan bisnis mesin bicara jatuh pada masa-masa sulit.  Anehnya, kelegaan muncul dengan cepat dan solvabilitas finansial kembali, sebuah nikel pada suatu waktu, berkat sebuah ide baru: menggunakan telepon.

Dampak radio pada industri rekaman
Radio memperoleh popularitas di tahun 1920-an, dan industri rekaman merasakan efeknya. pada akhir 1924, penjualan gabungan para pemain dan rekor telah turun 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya. di tengah-tengah masalah ekonomi ini, perusahaan-perusahaan rekaman dengan tenang memperkenalkan rekaman elektronik, menggunakan teknologi yang dipinjam dari saingan pahit mereka, radio. kualitas suara rekaman meningkat pesat. tetapi terlepas dari halangan ini, radio tetap dianggap sebagai media musik "kalengan”. Tahun 1926, industri rekaman mulai memasarkan kombinasi radio-fonograf, bukti nyata dari keyakinan bahwa kedua media akan hidup berdampingan. sikap ini juga lazim di tingkat perusahaan. pada tahun 1927, beredar desas-desus bahwa perusahaan pemenang akan segera bergabung dengan perusahaan radio amerika (rca) yang ketakutan oleh prospek ini, columbia, saingan terbesar pemenang, mencoba untuk memulai dengan bergabung dengan jaringan radio yang baru (dan secara finansial bermasalah) menjadi kecewa dan membatalkan kesepakatan. RCA yang banyak dibahas dan merger pemenang muncul pada tahun 1929 dengan perusahaan baru yang didominasi oleh operasi radio.



Depresi besar

Depresi besar pada 1930-an menghasilkan pukulan ekonomi server terhadap rekaman suara. Perusahaan pembuat rekaman thomas edision keluar dari bisnis pada tahun 1930. rekor penjualan turun dari $ 46 juta di 130 menjadi $ 5,5 juta di tahun 1933., dan beberapa label kecil terlipat. seluruh industri terguncang.
di tengah-tengah kesuraman ini, industri rekaman sekali lagi diselamatkan oleh nikel. pemutar rekaman yang dioperasikan dengan koin, disebut jukebox (asal istilah ini tidak jelas), mulai bermunculan di ribuan bar dan lounge koktail yang menghalangi Anda setelah pencabutan larangan pada tahun 1933. jukebox ini sangat populer dan cepat menyebar ke pengunjung, toko obat, dan restoran. mulai tahun 1934, rekor penjualan total mulai naik tipis; pada 1939, penjualan meningkat lebih dari 500 persen.

Perang Dunia ll dan Setelahnya
Industri rekaman tidak berhasil dengan baik selama perang.  Pertama, pemerintah AS menyatakan shellac-bahan utama disk-vital bagi pertahanan nasional, dan persediaan yang tersedia untuk catatan turun drastis.  Kedua, Federasi Musisi Amerika, takut kehilangan pekerjaan karena musik kalengan, mogok.  Pemogokan berlangsung dari 1942 hingga 1944, dan, sebagai akibatnya, rekor penjualan meningkat perlahan selama tahun-tahun perang.  Namun, itu juga selama perang bahwa Capitol Records memulai pendekatan baru untuk merekam promosi.  Perusahaan mengirimkan catatan gratis ke stasiun radio, berharap untuk diputar.  Ini menandai pengakuan resmi atas sikap industri baru: Radio dapat membantu menjual rekaman.  Filosofi baru ini akan merevolusi industri rekaman. Pada tahun 1948, Columbia, dalam 33% lama menginjak rekor bermain (LP), disk-disk baru ini dapat diputar selama 25 menit dan sisi lain hampir tidak bisa dilanggar, alih-alih Columbia daripada mengadopsi sistem, RCA Victor memperkenalkan inovasi sendiri.  , rekor putar-ulang 45-rpm.  Beberapa tahun berikutnya digambarkan sebagai pertempuran kecepatan, "karena publik yang membeli rekor digawangi oleh pilihan di antara 33%, 45, dan 78 catatan Dari 1947 hingga 1949, rekor penjualan turun 25 persen.  1950, RCA kebobolan dan mulai menerbitkan 33% catatan.  Columbia memenangkan kemenangan, namun.  45 akan menjadi disk yang disukai untuk rekaman pop tunggal, dan 33% akan mendominasi penjualan album.  78 menjadi usang.  Ada juga perubahan pemain rekaman.  Set kesetiaan tinggi datang di pasar pada tahun 1954, diikuti empat tahun kemudian oleh pemain rekaman stereofonik.  Rekor penjualan lebih dari dua kali lipat selama periode ini.  Popularitas televisi yang menjamur selama tahun 1950-an memiliki radio dan industri rekaman.  Televisi menghilangkan bintang-bintang nasional besar dari radio dan memaksa stasiun-stasiun lokal untuk bereksperimen dengan format-format baru dalam upaya untuk menjaga audiensi mereka.  Salah satu format radio paling populer yang muncul Top 40, suara yang mengandalkan daftar putar yang ditetapkan berdasarkan rekor penjualan.  Munculnya rock and roll membantu ence baru.  Seperti yang kita lihat di Bab 7, audiens muda ini memiliki banyak uang untuk catatan yang mereka dengar dimainkan oleh DJ favorit mereka.  ketika audiens menunggu untuk melihat kecepatan mana yang akan menang.  Hanya sebagian dampak pada format Top 40 menjadi populer dengan audiens muda


The Coming of Rock and Roll
Rock berakar pada irama dan blues hitam, musik populer putih komersial, country dan western, dan jazz.  Pada Juli 1955, Bill Haley dan Komet pindah ke tempat nomor satu di tangga lagu dengan "Rock Around the Clock."  Kurang dari setahun kemudian, pemain lain yang akan menikmati karier yang jauh lebih substansial datang ke panggung.  "Heartbreak Hotel," direkam oleh El vis Presley yang saat itu relatif tidak dikenal, akan tetap di posisi nomor satu selama tujuh minggu berturut-turut.  Bersama Elvis, rock and roll pertama kali mekar.  Menggabungkan gaya country-and-western dengan irama dan energi musik ritme hitam-dan-hitam, rekaman Elvis terjual jutaan.  Dia muncul di acara TV jaringan Ed Sullivan (dari pinggang ke atas - Sullivan menganggap putaran panggul Elvis terlalu sugestif).  Melalui Elvis, rock and roll memperoleh pengakuan luas, jika bukan rasa hormat, kesuksesan Presley mengilhami pemain lain dari tradisi negara-dan-barat.  Jerry Lee Lewis menggabungkan boogie-woogie Mississippi dengan musik country untuk menghasilkan gaya yang unik dan melayang.  "Whole Lotta Shakin Going On" -nya terjual enam juta kopi dari tahun 1957 hingga 1958. Beberapa perintis musik rock datang dari musik tradisional rhythm-and-blues hitam. Mungkin yang paling menarik (tentu saja yang paling energik) adalah Richard Penninan, atau, saat dia  menyebut dirinya, Lit Richard.  Kecuali untuk jangka waktu tiga bulan, Little Richard memiliki catatan dalam Top 100 sepanjang waktu dari tahun 1956 hingga 1957 (dikenal sebagai "Long Tall Sally" dan "Tutti Frutti). Sekitar waktu yang sama, di Selatan  Sisi Chicago, Chuck Berry menyanyikan blues di klub-klub kecil nig. Ditemukan oleh pemilik perusahaan rekaman yang berbasis di Chicago, Berry adalah artis pertama yang membayar lebih daripada lewat memperhatikan lirik rock and roll. gayanya kemudian akan mempengaruhi banyak kelompok musik, termasuk the beatles.

Rock Goes Commercial
Pada tahun 1959, melalui kombinasi berbagai peristiwa aneh, semua pelopor rock telah muncul.  Elvis telah mendaftar di Angkatan Darat.  Jerry Lee Lewis menikahi seorang gadis berusia 13 tahun yang dikatakan sebagai sepupunya dan tidak terlihat.  Richard kecil ada di seminari.  Dan Chuck Berry akhirnya dipenjara di penjara yang diberi makan.  Dengan demikian jalan itu terbuka untuk tanaman bintang yang sama sekali baru.  Ekonomi mendikte apa yang akan terlihat dan terdengar seperti perusahaan rekaman ini mengakui bahwa sejumlah besar uang dapat dihasilkan dari fenomena rock and roll jika dipromosikan dengan benar.  Sayangnya, rock and roll memiliki masalah gambar.  Pada tahun 1959, industri rekaman diguncang oleh skandal payola (lihat Bab 7) bahwa, setelah bertahun-tahun mendapatkan publisitas dan kritik buruk yang menyalahkan rock and roll untuk sebagian besar penyakit masyarakat, mengancam profitabilitas rock.  Karena rock and roll memiliki potensi uang terlalu banyak untuk ditinggalkan, perusahaan rekaman memutuskan untuk membersihkan citra rock.  Ketika tahun 1960-an dibuka, penampilan baru dalam rock ditandai oleh putih kelas menengah, dekan-cut, dan lebih atau kurang pemain yang sehat.  Bintang-bintang rock masih muda pria dan wanita Anda tidak akan ragu untuk membawa pulang dan memperkenalkannya kepada orang tua Anda.  Di sisi pria, Ricky Nelson, Bobby Vee, Bobby Vinton, Fabian, Paul Anka, Frankie Avalon, dan Four Seasons sangat populer.  Ada sedikit contoh di sisi perempuan.  Mereka yang memiliki hit termasuk Annette Funicello, Connie Francis, Brenda Lee, dan Lesley Gore.  Semua cocok dengan gambar baru rock and roll.  Akibatnya, awal 1960-an melihat beberapa inovasi musik.  Namun, pada tahun 1963, musiknya berubah lagi.
Invasi Inggris

Nama mereka diilhami oleh Buddy Holly dan Jangkrik, tetapi alih-alih memilih "Beetles" yang benar secara entomologis, kelompok itu memutuskan untuk mengeja nama mereka "Beatles" (yang memasukkan kata beat).  Pada awal 1964, mereka menguasai Amerika Serikat.  Secara musikal, The Beatles adalah segalanya yang tidak dimiliki rock and roll Amerika.  Mereka inovatif, terutama dalam harmoni vokal, dan memperkenalkan harmonika sebagai The Beatles memiliki lebih banyak album emas-47-daripada kelompok lain dalam sejarah instrumen rekaman musik rock.  Pada akhirnya mereka mengubah bentuk bisnis musik dan memilih budaya populer Amerika.  The Beatles memiliki tujuh rekaman nomor satu pada tahun 1964;  mereka menahan posisi teratas selama 20 dari 52 minggu tahun itu. Kesuksesan mereka membuka jalan bagi invasi Inggris yang sesungguhnya.  Kebanyakan rock Inggris saat ini menyerupai ceria rock Amerika yang senang, komersial, dan putih.  Tidak mengherankan (Herman Hermits, Freddie dan Pemimpi, Dave Clark Five, Peter dan Gordon, untuk beberapa nama).  Ada gaya lain dari rock Inggris, bagaimanapun, jauh lebih ceria, seperti yang diwakili oleh Rolling Stones dan Hewan.  Gaya ini berdasarkan blues, kasar, sedikit agresif, dan tentu saja tidak goyang dan riang seniman Amerika tidak diam selama gelombang bakat Inggris ini.  Musik rakyat seperti yang dilakukan oleh Bob Dylan dan Joan Baez, juga populer.  Hanya masalah waktu sebelum rakyat bergabung dengan batu untuk menghasilkan batu rakyat.  Musik soul, seperti yang terekam di label Motown, juga mencatat selama tahun 1960-an  beberapa kelompok pertama yang mengikuti The Beatles. Di tengah-tengah semua eksperimen ini, musik forrmula komersial juga sehat.  The Monkees, sebuah grup yang disatukan oleh iklan di surat kabar, menjual jutaan rekaman Bubble-gum rocker yang disimpan Archies "Sugar, Sugar" di puncak tangga lagu selama sebulan pada tahun 1969. Git diganti lagu oleh Rolling Stones, "  Honky Tonk Woman ").  Menjelang akhir 60-an dan awal 70-an, musik rock menjadi bagian dari budaya tandingan;  dalam banyak kasus, ia berusaha keras untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan.  Secara musikal, banyak lagu di era ini ditandai oleh suara heavy metal;  amplifier dan peralatan elektronik mulai menghilangkan panggung. Tahun 1990-an melihat CD menggantikan kaset sebagai media pemutaran yang disukai.  Perusahaan rekaman sangat senang dengan hal ini karena margin keuntungan pada CD lebih besar daripada untuk pita.  Akibatnya, pendapatan industri rekaman menunjukkan beberapa fluktuasi tetapi umumnya meningkat selama 90-an.






Industri Perekaman Suara Kontemporer
Ketika abad baru dimulai, industri rekaman suara menghadapi banyak masalah.  Yang terbesar adalah ancaman ekonomi yang ditimbulkan oleh layanan berbagi file.  Industri rekaman terus menggunakan cara hukum untuk menggagalkan layanan ini, tetapi popularitas mereka terus tumbuh.  Industri ini juga merespons dengan mendirikan layanan musik digi talnya sendiri dengan kesuksesan yang beragam dan dengan mengeksplorasi perangkat teknis yang akan membuatnya lebih sulit untuk menyalin file musik.  Namun, pada akhir 2003, tidak ada satu pun dari solusi ini yang memiliki dampak besar.  Akibatnya, perusahaan rekaman mengalami langkah-langkah pemotongan biaya yang parah dan PHK yang meluas.

Selain itu, ada pertengkaran antara talenta dan perusahaan rekaman suara terkemuka.  Artis rekaman mengeluh bahwa perusahaan-perusahaan mengecilkan jumlah rekaman yang terjual dan tidak membayar kepada artis jumlah royalti yang sesuai.  Pemain berprofil tinggi seperti Don Henley mempekerjakan perusahaan independen untuk mengaudit pembukuan industri, Karena industrinya berpendapat bahwa para seniman mendapat kompensasi yang layak.  Konsentrasi yang berkembang dari industri rekaman berdampak pada apa yang didengar orang musik.  Pencarian untuk bottom line yang lebih baik menempatkan penekanan pada mematikan CD yang menjual sebagian besar ed bagian, Musik yang menghasilkan penjualan besar cenderung dapat diprediksi dan formula daripada yang baru dan asli.  Memang, banyak pengamat menyalahkan penurunan penjualan musik tidak begitu banyak di Internet tetapi pada kurangnya gaya musik baru dan menarik.

PEREKAMAN SUARA DI ERA DIGITAL
Sepanjang sebagian besar sejarahnya, rekaman suara menggunakan teknik analog.  Gelombang suara pertama-tama terukir menjadi lekukan-lekukan dise vinil atau menjadi partikel-partikel yang disusun ulang pada pita magnetik.  Dalam kedua kasus, industri rekaman membuat dan mendistribusikan produk, cakram atau kaset, yang dikejar konsumen.  Teknik digital mengubah itu dengan mengkodekan musik sebagai informasi murni, serangkaian angka biner, dari mana musik dapat dipulihkan.  Akibatnya, konsumen tidak perlu lagi membeli produk dari perusahaan rekaman.  Yang mereka butuhkan hanyalah nomor dan CD kosong mereka sendiri.  Perkembangan ini tidak akan menjadi masalah bagi industri selama tidak ada cara yang efisien untuk mendapatkan angka-angka itu kepada konsumen.  Perkembangan komputer pribadi dan Internet, bagaimanapun, memudahkan konsumen untuk mengunduh informasi digital ke komputer rumah mereka. Industri rekaman dibutakan oleh perkembangan ini.

Dampak Berbagi File
Faktanya, mahasiswa adalah segmen populasi terbesar yang memperdagangkan file musik.  Dalam bentuk yang disederhanakan, prosesnya bekerja seperti ini: Suatu proses yang disebut MP3, kependekan dari Motion Pictures Engineering Group Audio Layer 3, mengambil sinyal audio digital (jenis yang dikodekan dalam CD) dan menyusut menjadi paket-paket kecil yang dapat disimpan pada sebuah  hard drive, diunduh dari Internet, atau dikirim melalui surel.  CD yang dibeli di toko ritel lokal dapat dengan mudah dikonversi ke file MP3 dan disimpan di hard drive. Seorang pengguna cukup mengklik salah satu lokasi di mana lagu itu disimpan dan mengunduhnya ke hard drive komputernya.  Setelah disalin, lagu dapat diputar melalui pengeras suara komputer atau dimuat ke pemutar MP3, dibakar ke CD, atau dibagikan dengan orang lain.  Total biaya untuk pengguna tidak ada apa-apanya.  Pendapatan untuk artis dan perusahaan rekaman juga tidak ada artinya.  Program berbagi file menimbulkan banyak masalah, beberapa di antaranya legal (lihat Bab 15), beberapa di antaranya bersifat etis (lihat Masalah Etis, "Etika Berbagi File"), beberapa di antaranya bersifat ekonomis, dan beberapa di antaranya bersifat inti.  dari model bisnis yang digunakan oleh industri rekaman sejak awal.  Secara tradisional, industri menghasilkan uang dari distribusi dan penjualan produk fisik (kaset atau cakram).  Ketika musik diubah menjadi bit informasi digital yang bebas dari produk fisik, tidak ada uang yang dapat dihasilkan.  Jelas, industri rekaman harus memikirkan kembali modelnya.  

MENENTANG FITUR PEREKAMAN SUARA
Rekaman suara adalah kekuatan budaya.  Produk-produknya membantu mengkarakterisasi kelompok sosial dan mendefinisikan gerakan dan tren dalam masyarakat Amerika.  Musik yang direkam telah menjadi pusat dari banyak kontroversi budaya dan sosial. Rekaman suara membantu mengantarkan pada Zaman Jazz selama Roaring Twenties.  Gaya musik baru ini dikutuk sebagai merusak moral bangsa.  Kritik yang sama terdengar selama 1950-an ketika musik rock-and -roll menjadi titik berkumpul bagi budaya pemuda baru.  Selama tahun 1960-an, musik rekaman bergabung dengan budaya tandingan, dan perusahaan rekaman besar (mendapat manfaat dari status quo) memperoleh keuntungan besar dari penjualan album yang menantang status quo.  Pada 1990-an, rekaman musik rap memperkenalkan budaya thehip-hop ke seluruh Amerika.  Secara keseluruhan, industri rekaman suara telah memainkan peran utama dalam membentuk budaya modern.  Rekaman suara juga merupakan perusahaan internasional.  Lima perusahaan raksasa mendominasi bisnis, satu di Jepang, satu di Jerman, satu di Inggris, satu di Perancis, dan satu di Amerika Serikat.  Artis rekaman menjual musik mereka ke seluruh dunia.

ORGANISASI INDUSTRI PEREKAMAN 
Industri rekaman terdiri dari berbagai talenta kreatif dan pelaku bisnis yang berasal, memproduksi, dan mendistribusikan rekaman kepada konsumen.  Musik rock menyumbang lebih dari 60 persen dari total penjualan industri rekaman;  negara dan ritme dan biru masing-masing menyumbang 10 persen;  kisah Injil, jazz, dan klasik untuk sisanya. Untuk tujuan kami, kami akan membagi bisnis menjadi empat segmen utama: (1) bakat, (2) produksi, (3) distribusi, dan (4) ritel


KEPEMILIKAN DALAM INDUSTRI REKAMAN
Industri rekaman adalah salah satu yang paling terkonsentrasi dari semua industri media.  Seperti ditunjukkan pada Tabel 8-1, perusahaan besar mendominasi bisnis, terhitung lebih dari 85 persen pasar.  Selain itu, perusahaan-perusahaan ini adalah perusahaan multinasional, dengan minat di banyak industri yang berbeda.  Pada tahun 2003, struktur kepemilikan dikonfigurasikan kembali ketika General Electric, perusahaan induk NBC, mengumumkan rencana untuk mengakuisisi properti hiburan Vivendi-Universal dan sekelompok investor swasta membeli divisi musik Time Warner.


MENGHASILKAN RECORDS
Ada tujuh departemen dalam sebuah perusahaan rekaman yang khas:
1. Artis dan Repertoar (A&R): Departemen ini adalah pencari bakat untuk industri. Personel R & D mendengarkan kaset demo yang dikirim oleh para calon dan pergi ke jalan menuju  dengar suksesi band kelas empat (disebut band garasi dalam perdagangan) dengan harapan menemukan B2K atau Norah Jones lainnya
 2. Penjualan dan Distribusi: Seperti namanya, departemen ini menjual produk perusahaan dan kemudian memastikan  kaset dan CD sampai ke toko tempat konsumen dapat membelinya.
 3. Iklan dan Merchandising: Divisi ini bertanggung jawab untuk merencanakan kampanye iklan media dan tampilan titik pembelian di outlet penjualan.  Upaya departemen ini dikoordinasikan dengan upaya departemen promosi
4. Promosi: Dalam industri rekaman, promosi berarti membuat rilis baru diputar di stasiun radio dan saluran kabel video musik.  Karena banyak stasiun radio membatasi musik yang mereka mainkan ke daftar putar yang dikontrol dengan ketat, pekerjaan departemen promosi sangat menantang.  Dengan sekitar 5.000 single dirilis di Amerika Serikat setiap tahun dan hanya empat atau lima slot terbuka di stasiun radio tertentu setiap minggu untuk mencurahkan musik baru, mendapatkan rekor baru di udara dapat menjadi pengalaman yang mengasyikkan
5. Bisnis: Departemen ini  termasuk pengacara, akuntan, analis keuangan peneliti pasar, dan staf sekretaris dan administrasi.  Berfungsi dalam industri rekaman dengan cara yang sama akan berfungsi dalam bisnis lain atau
 6. Publisitas: Departemen ini berupaya untuk mendapatkan liputan pers untuk pemain baru dan rilis baru dan juga memiliki tugas untuk mendapatkan tindakan dan album baru yang ditinjau oleh publikasi berpengaruh seperti publikasi  sebagai Rolling Stone dan Billboard.  Industry
7. Pengembangan Artis: Beberapa tugas departemen ini adalah mengoordinasikan jadwal tur, memastikan pertunjukan tersebut memiliki pertunjukan konser yang diproduksi dengan baik, dan mengatur penampilan TV

UMPAN BALIK
Billboard Charts Umpan balik dalam industri rekaman suara ditandai oleh bintang, segitiga, dan peluru.  Ini adalah simbol umum yang digunakan dalam bagan catatan populer majalah Billboard.  Bintang-bintang berarti rekaman yang menggerakkan;  mereka bagan.  Peluru pergi ke lajang yang merupakan satu juta penjual salinan;  segitiga pergi ke dua juta penjual.  Setiap minggu disk jockey, direktur program, dan eksekutif perusahaan rekaman memindai grafik Billboard, saluran umpan balik terpenting dalam industri rekaman suara. Perhatikan bahwa media massa lain, radio, memainkan peran penting dalam mekanisme umpan balik  untuk rekaman suara.  Stasiun radio dengan format musik mengandalkan grafik Billboard untuk menentukan lagu apa yang harus mereka mainkan.  Dengan demikian, rekaman suara juga berfungsi sebagai mekanisme umpan balik untuk radio.  Hubungan timbal balik ini adalah contoh lain dari hubungan simbiosis antara media.


BAB 8
By : Muhammad Rayann Rasyid
Sound Recording



1.     Sejarah
Pada zaman dahulu sebelum semuanya canggih seperti sekarang, pelopor utama yaitu Bpk. Thomas Alfa Edison melantunkan sebuah lagu berjudul Mary Had a Little Lamb kedalam perekam suara yang ia rancang. Thomas melihat aka nada banyak peluang uang yang bisa ia dapat dari mesin ini, melihat bahwa ternyata music dapat mengantarkan pesan yang jauh lebih efektif dan efisien terutama kepada anak-anak. Pada saat itu ternyata yang melihat peluang itu bukan hanya Thomas dan rekan-rekannya melainkan ada seorang jenius yang memikirkan hal yang sama dan akhirnya menjadi rival dari Thomas Alfa Edison dia adalah  Chinchester Bell dan Charles Tainter. Dan pada tahun 1587, lebih banyak persaingan yang muncul.

·         Dampak Radio dan Industri Rekaman

Radio mendapatkan popularitas pada tahun 1920-an, dan industry rekaman merasakan efeknya pada akhir tahun 1924. Penjualan sempat menurut 50% karna efek dari krisis nya ekonomi saat itu. Dan sangat terpaksa Industri Rekaman memakai alat perekam suara elektronik yang dipinjam dari rivalnya yaitu Radio. Dan efeknya Industri Rekaman mulai naik lagi popularitas karna kualitas suara yang di hasilkan meningkat. Dan dinyatakan bahwa 2 industri ini tidak akan bersaing, melainkan akan jalan beriringan.

·         Depresi Hebat

Depresi Hebat pada tahun 1930-an memberikan pukulan ekonomi yang parah terhadap rekaman suara. Perusahaan pembuat rekor Thomas Edison gulung tikar pada tahun 1930. Rekor penjualan turun dari $ 46 pada tahun 1930 menjadi $ 5,5 juta pada tahun 1933, dan beberapa label kecil terlipat. Di tengah-tengah semua kesuraman ini, industri rekaman diselamatkan sekali lagi oleh para pemain rekaman yang dioperasikan dengan koin. Alat tersebut bernama Juxebox.

·         Perang Dunia dan Setelahnya

Setelah perang dunia, industri rekaman tidak berjalan dengan baik. Ada berberapa factor yang membuat industri rekaman tidak lagi berkerja dan di butuhkan sebagaimana fungsinya. Popularitas televisi yang menjamur selama tahun 1950-an berdampak pada radio dan industri rekaman.  Televisi menghilangkan bintang-bintang nasional besar dari radio dan memaksa stasiun-stasiun lokal untuk bereksperimen dengan format-format baru dalam upaya untuk menjaga penonton mereka. Salah satu format radio paling populer yang muncul adalah Top 40, suara yang mengandalkan daftar putar yang ditetapkan berdasarkan rekor penjualan.  Munculnya rock and roll membantu format Top 40 baru menjadi populer dengan audiens muda.

·         Datangnya Rock and Roll

Rock berakar pada irama dan blues hitam, musik populer putih komersial, country dan western, dan jazz. Pada Juli 1955, Bill Haley dan Komet pindah ke tempat nomor satu di tangga lagu dengan "Rock Around the Clock.". Dan pada tahun-tahun berikutnya banyak musisi yang bergenre sama untuk menarik pada penikmat musik pada zaman itu, karna saat itu musik Rock and Roll sangat lah popular dan menjadi tren di era itu. Bersama Elvis, rock and roll pertama kali mekar.  Menggabungkan gaya country-and-western dengan irama dan energi musik ritme hitam-dan-hitam, rekaman Elvis terjual jutaan. Melalui Elvis, rock and roll mendapat pengakuan luas, walaupun kurang dihormati.
           
·         Rock Goes Commercial

Pada ada tahun 1959, melalui kombinasi dari berbagai peristiwa aneh semua pelopor rock telah muncul.  Elvis telah mendaftar di Angkatan Darat. Pada tahun 1959, industri rekaman diguncang oleh skandal payola bahwa, setelah bertahun-tahun mendapatkan publisitas dan kritik buruk yang menyalahkan rock and roll untuk sebagian besar penyakit masyarakat, mengancam keuntungan batu karena rock and roll memiliki terlalu banyak  Menghasilkan uang yang berpotensi untuk ditinggalkan, perusahaan rekaman memutuskan untuk membersihkan citra rock. Ketika tahun 1960-an dibuka, tampilan baru dalam rock ditandai oleh orang kulit putih kelas menengah, dekan, dan kurang lebih pemain yang sehat.

·         Invasi Inggris

The Beatles pada awal 1964, mereka menguasai Amerika Serikat.  Secara musikal, The Beatles adalah segalanya yang menurut orang Amerika bukan rock and roll.  Mereka inovatif, terutama dalam harmoni vokal, dan memperkenalkan harmonika sebagai instrumen musikal, akhirnya, mereka mengubah bentuk bisnis musik dan budaya populer Amerika. Ada gaya lain dari rock Inggris, bagaimana pun, jauh lebih ceria, sebagaimana diwakili oleh Rolling Stones dan  The Animals.

·         Transisi

Akhir 1960-an adalah masa transisi budaya.  Kebebasan, eksperimen, dan inovasi didorong di hampir semua lapisan masyarakat, dan juga musik popular. Dipicu oleh rilis The Beatles pada album Sgt. Pepper, perpisahan dari genre rock mulai terjadi. Beberapa tren periode ini terkenal.  Pada tahun 1968, Blood, Sweat and Tears berhasil memadukan jazz, rock dan bahkan musik klasik The Band memperkenalkan country rock The Who yang merekam opera rock. Menjelang akhir 60-an dan awal 70-an, musik rock menjadi bagian dari budaya tandingan. Banyak kasus, yang dimana ia berusaha keras untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan.  Secara musikal, banyak lagu di era ini ditandai oleh suara heavy metal, amplifier, dan peralatan elektronik mulai mendominasi panggung.

·         Industri Trends: 1970-an-1990

Industri rekaman menikmati periode booming selama pertengahan 1970, menghasilkan ukuran besar dari popularitas.  Sebuah penurunan pada awal 1980-an kembali selama paruh kedua dekade itu berkat album Thrille Michael Jackson dan beberapa soundtrack film populer 1990-an melihat CD mengganti kaset sebagai media playtack media yang disukai. Perusahaan rekaman adalah tentang hal ini karena margin keuntungan pada CD  lebih besar dari pada tape Sebagai hasil rekaman pendapatan industri menunjukkan beberapa fluktuasi tetapi umumnya meningkat selama anak 90-an bahagia

·         Industri Perekaman Suara Kontemporer

Saat abad baru dimulai, industri rekaman suara menghadapi banyak masalah.  Yang terbesar adalah ancaman ekonomi yang ditimbulkan oleh layanan berbagi file.  Industri rekaman terus menggunakan cara hukum untuk menggagalkan layanan ini, tetapi popularitas mereka terus tumbuh.  Industri ini juga merespons dengan mendirikan layanan musik digitalnya sendiri dengan kesuksesan yang beragam dan dengan mengeksplorasi perangkat teknis yang akan membuatnya lebih sulit untuk menyalin file musik.  Namun, pada akhir 2003, tidak ada solusi yang memiliki dampak besar.  Akibatnya, perusahaan rekaman mengalami langkah-langkah pemotongan biaya yang parah dan PHK yang meluas.

2.      Perekaman Suara di Era Digital

Seperti yang telah kita lihat, sepanjang sebagian besar sejarahnya, rekaman suara menggunakan teknik analog. Gelombang suara pertama kali diukir menjadi alur piringan binil atau menjadi partikel yang disusun ulang pada pita magnetik.

3.      Mendefinisikan Fitur Rekaman Suara

Rekaman suara adalah kekuatan budaya.  Produk-produknya membantu mengkarakterisasi kelompok-kelompok yang terpisah dan menentukan gerakan dan tren dalam masyarakat Amerika. Musik rekaman telah menjadi pusat dari banyak kontroversi budaya dan sosial. Rekaman suara membantu mengantarkan Zaman Jazz selama era Roaring Twenties.  Gaya musik baru ini dianggap merusak koral bangsa. Kritik yang sama terdengar selama tahun 1930-an ketika musik rock and roll menjadi titik pertemuan bagi budaya pemuda baru.  Selama tahun 1960-an, musik yang direkondisi bergabung dengan counterculture dan perusahaan rekaman besar (mendapatkan manfaat dari status quo) menghasilkan keuntungan besar dari penjualan album yang menantang status quo.  Pada 1990-an, rekaman musik rap memperkenalkan budaya hip-hop ke seluruh Amerika.  Semua seutuhnya.  industri rekaman suara telah memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk budaya modern. Rekaman suara juga merupakan perusahaan internasional.

4.      Organisasi Industri Perekaman

Industri rekaman terdiri dari berbagai talenta kreatif dan pelaku bisnis yang berasal, memproduksi, dan mendistribusikan rekaman kepada konsumen.  Musik rock menyumbang lebih dari 60 persen dari total penjualan industri rekaman;  negara dan ritme dan blues masing-masing menyumbang 10 persen;  kisah Injil, jazz, dan klasik untuk sisanya.  Meskipun bab ini berkonsentrasi pada musik rock, ingat bahwa gaya musik lainnya juga merupakan bagian dari industri.  Untuk tujuan kami, kami akan membagi bisnis menjadi empat segmen utama yaitu :
(1)   Talent adalah penyanyi, musisi, penulis lagu, arranger, dan penulis lirik.
(2)   Produksi adalah perusahan yang memproduksi rekaman
(3)   Distribusi adalah tempat pendistribusian rekaman
(4)   Eceran adalah barang asli atau retail

5.      Kepemilikan dalam Industri Perekaman

Industri rekaman adalah salah satu yang paling terkonsentrasi dari semua industri media. perusahaan besar mendominasi bisnis, terhitung lebih dari 85 persen pasar.  Selain itu, perusahaan-perusahaan ini adalah perusahaan multinasional, dengan minat di banyak industri yang berbeda. Pada tahun 2003, struktur kepemilikan dikonfigurasikan ulang ketika General Electric, perusahaan induk NBC mengumumkan rencana untuk mengakuisisi properti hiburan Vivendi-Universal dan sekelompok investor swasta membeli divisi musik Time Warner.

6.      Producing Records

Ada tujuh departemen dalam sebuah perusahaan rekaman yang khas
(1)   Artis dan Sandiwara, Departemen ini adalah pencari bakat untuk industri. Personil dari department ini mendengarkan kaset demo yang dikirim oleh para calon dan keluar di jalan untuk mendengar suksesi  band tingkat keempat (disebut band ganage dalam perdagangan) dengan harapan menemukan B2K lain atau Norah Jones
(2)   Penjualan dan Distribusi: Seperti namanya, departemen ini menjual produk perusahaan dan kemudian memastikan kaset dan CD dapat  toko tempat konsumen dapat membelinya.
(3)   Iklan dan Penjualan, Divisi ini bertanggung jawab untuk merencanakan kampanye iklan media dan tampilan titik pembelian di outlet penjualan.  Upaya departemen ini dikoordinasikan dengan upaya departemen promosi
(4)   Promosi dalam industri rekaman, promosi berarti membuat rilis baru diputar di stasiun radio dan saluran kabel video musik.
(5)   Bisnis, Departemen ini mencakup pengacara, akuntan, analis keuangan peneliti pasar, dan staf sekretaris dan klerikal, Berfungsi dalam industri rekaman dengan cara yang sama seperti fungsinya  di bisnis atau industri lain.
(6)   Publisitas, Departemen ini berupaya mendapatkan liputan pers untuk pemain baru dan rilis baru dan juga memiliki tugas untuk mendapatkan tindakan dan album baru yang ditinjau oleh publikasi

7.      Ekonomi

Kami akan mendekati topik ekonomi di dua tingkat.  Pertama, kita akan memeriksa struktur ekonomi industri secara keseluruhan.  Selanjutnya, kita akan menyelidiki naik turunnya keuangan dari kelompok musik khas yang berusaha untuk membuatnya dalam bisnis rekaman

·         Trend Ekonomi

Industri Perekaman menikmati 2 dekade dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil sampai akhirnya muncul trend-trend baru yang membuat para Industri Perekaman mengubah cara mereka. Mulai dari menjual CD sampai Hard Drive untuk menyimpan lagu yang sudah di rekam.


·         Inti dari Para Rockers

Banyak para musisi yang mendapatkan royalty atau pendapatan mereka dari karya yang sudah mereka buat dan di publikasikan dalam bentuk konser maupun digital seperti CD dan Hard Drive.

8.      Feedback

Daftar Billboard

Umpan balik dalam industri rekaman suara ditandai oleh bintang, segitiga, dan peluru.  Ini adalah simbol umum yang digunakan dalam bagan catatan populer majalah Billboard.  Bintang-bintang berarti rekaman yang menggerakkan. segitiga pergi ke dua juta penjual. Peluru adalah lagu yang mencapai jutaan copy. Secara umum, grafik Billboand didasarkan pada dua komponen (1) paparan dan (2) penjualan.  Untuk mengukur penjualan, Billboard mengandalkan Nielsen SoundScan, sistem pelaporan data yang melacak penjualan di Amerika Serikat dan Kanada.

9.      Industri Perekaman

Dari semua media massa, Industri Perekaman memiliki pegawai yang paling sedikit.
Industri Perekaman melewati masa-masa kejayaan dan juga sudah melewati masa-masa keterpurukannya. Dan sekarang Industri Perekaman tetap ada di era digital dan mulai merambah ke semua Platform digital agar kita bisa menikmati elemen suara kapan saja.